Rabu, 05 Februari 2014

Green Environment for Study

Lingkungan Hijau Sebagai Tempat Belajar 

Hanya lima menit saja olah raga sehari di tempat terbuka dapat meningkatkan kesehatan mental, demikian hasil satu studi  dan pembuat kebijakan mesti mendorong makin banyak orang untuk menghabiskaan waktu di taman dan kebun.

Beberapa peneliti di University of Essex mendapati bahwa hanya lima menit “kegiatan hijau” seperti berjalan, berkebun, bersepeda atau menanam pohon dapat mendorong semangat dan penghargaan diri.
“Kami percaya bahwa akan ada banyak potensi manfaat bagi semua orang, masyarakat dan bagi biaya layanan kesehatan jika semua kelompok manusia melakukan lebih banyak pengobatan diri dengan berolah raga di tempat hijau,” kata Barton di dalam satu pernyataan mengenai studi itu, yang disiarkan di jurnal Environmental Science & Technology. (antara)

Banyak kajian telah memperlihatkan bahwa berolah raga di tempat terbuka dapat mengurangi resiko sakit mental dan meningkatkan rasa sehat, tapi Jules Pretty dan Jo Barton, yang memimpin studi tersebut, mengatakan setakat ini tak seorang pun mengetahui berapa waktu yang perlu diluangkan dalam berolah raga di tempat hijau agar manfaatnya terlihat.
 

Barton dan Pretty mengkaji data dari 1.252 orang dengan status kesehatan mental, jenis kelamin, dan usia yang berbeda, yang diambil dari 10 studi yang ada di Inggris.
Mereka menganalisis kegiatan seperti berjalan, berkebun, bersepeda, memancing, mendayung, menunggang kuda dan menanam pohon.
Mereka mendapati bahwa perubahan kesehatan terbesar terjadi pada pemuda dan orang yang menderita sakit mental, kendati orang dari semua usia dan kelompok sosial juga menikmati manfaatnya.
Dampak positif yang paling besar pada penghargaan diri muncul dari dosis lima menit “olah raga di tempat hijau”.

Semua lingkungan hidup alamiah bermanfaat, termasuk taman di kota kecil atau besar, kata mereka, tapi daerah hijau dengan air tampaknya memiliki dampak yang lebih positif.

Apalagi jika belajar di tempat-tempat area hijau pastilah dapat mempengaruhi perkembangan  otak dalam belajar. Dapat kita bayangkan…
Setidaknya para pelaksana pendidikan "Guru" pada khususnya harus dapat menciptakan lingkungan sekolah menjadi hijau untuk menunjang kesehatan fisik mental dan kecerdasan otak anak. Selain mengurangi global warming setidaknya banyak efek yang baik dari Lingkungan Sekolah yang Hijau. Tidak seperti potret sekolah di kota-kota besar yang terlihat gersang dengan program pavingisasi (istilah saya) malah mengurangi media belajar anak yaitu lingkungan alam sekitar.

Mari kita hijaukan sekolah kita masing-masing dengan menggalakan 
konsep  "Sekolah Alam" yaitu lingkungan sekolah yang menyatu dengan alam dan menjadikan alam sebagai media belaja.Jadikan hidup kita menjadi sahabat alam dengan Go Green!

Go Green !!!!!!

Let's Keep our Healthy Environment
Menjaga Kesehatan Lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu, selain merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-Nya, Kesehatan Lingkungan harus tetap dijaga agar keluarga kita terhindar penyakit. Karena kesehatan tidak ternilai harganya. Terkadang pada saat kita sehat, kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika sakit kita baru sadar dan merasakan betapa kesehatan itu sungguh sangat berharga.
Tubuh yang sehat bisa didapatkan dari berolahraga secara teratur, menkomsumsi makananan bergizi, dan lingkungan yang sehat dan bersih. Lingkungan yang sehat terkadang sering tidak kita perhatikan karena kesibukan dalam bekerja sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga kebersihannya. Akibat dari lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satu yang mengkhawatirkan adalah deman berdarah (DBD) karena dapat menyebabkan kematian.
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.
Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat. 
 
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2.      Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3.      Bebas dari polusi udara.
4.   Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.
Di agama islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman.
Selain hal yang disampaikan diatas kita juga harus saling mendukung agar tercapainya tujuan kita dalam menjaga kesehatan lingkungan bersama, agar tidak terjadi penyakit ataupun hal-hal yang tidak diinginkan dimasa mendatang, serta agar lingkungan kita tetap bias dinikmati hingga anak cucu kita kelak.
 
 
Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan lingkungan:
1.      Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan.
2.      Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
3.      Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
4.      Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
5.      Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya.
6.      Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organik.
7.      Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk;
8.      Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah.
9.      Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.

My Green School

 
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di Indonesia.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.
            Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah dan kehilangan keindahannya. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.

Bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya dengan sempurna.
Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam Artikel ini, diantaranya :
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat–sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak–penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa / siswi di SMA Negeri 1 Ambunten.
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di SMA Negeri 1 Ambunten. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa di SMA Negeri 1 Ambunten.
4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru–paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon–pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon–pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku.Oemar Hamalik (2004 : 194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195) Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi:
  1. Masyarakat disekeliling sekolah
  2. Lingkungan fisik disekitar sekolah, Bahan- bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan- bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan (Asnawir & Usman, 2002: 109):
  1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga;
  2. Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan ke dalam kelas;
  3. Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga (insektarium), ikan dan binatang air (aquarium);
  4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semua ini dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran.
Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan minat dan merangsang mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Tetapi kebersihan dan keindahan lingkungan tersebut  juga mempengaruhi terhadap cara belajar siswa/siswi.